Pagi itu pukul 07.00 tepat, 3 buah angkot berisi siswa-siswi Almanar Azhari dengan didampingi para guru berangkat keluar dari lingkungan pondok pesantren. Hari itu tanggal 16 Agustus 2009, ya benar, satu hari menjelang hari kemerdekaan RI. Namun tujuan mereka bukan untuk hura-hura maupun mencari hiburan yang tidak berguna. Satu minggu sebelumnya, mereka telah menyusun rencana dan mengumpulkan sumbangan (baik berupa uang maupun barang-barang bekas layak pakai) dari semua kalangan di Almanar, untuk melakukan amal bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Dirgahayu Indonesia ke-64. Acara ini dilaksanakan di daerah Pondok Labu. Yang menjadi objek kali ini adalah anak-anak para pemulung sampah yang hidup di samping bantaran sungai.
Acara yang dimotori oleh murid kelas 9 SMP putra-putri ini berjalan satu hari penuh, dari jam 08.30 pagi sampai 15.30 sore. Konten kegiatan ditujukan supaya memberikan manfaat kejiwaan bagi anak-anak daerah tersebut. Dimulai dengan memberikan beberapa pembelajaran dasar, seperti cara membaca tulisan Arab [Metode Iqra’], materi sejarah kemerdekaan Indonesia, dan hikmah-hikmah puasa Ramadhan. Setelah istirahat sejenak dan shalat Dhuhur berjamaah, agenda selanjutnya adalah lomba-lomba. Diantara lomba yang digelar saat itu adalah lomba makan kerupuk, lomba lari kelereng, lomba lari dengan kaki terikat, dan lomba tarik tambang. Seperti biasa, di akhir acara dibagikan sedikit hadiah kepada anak-anak yang menjadi juara dalam lomba-lomba tersebut. Memang bila dilihat dari sisi materi, hadiah tersebut tidak begitu berharga, namun penghargaan dari sisi kejiwaan, kepuasan yang mereka rasakan, dan pengalaman yang mereka dapatkan dengan berbagi bersama ini tentunya sangat lebih berharga dari hadiah apapun di dunia ini.
Patut digaris bawahi juga bahwa semua kegiatan ini dihandle dan dijalankan langsung oleh murid-murid sendiri. Adapun keberadaan dewan guru di situ hanya untuk mengarahkan dan membina kelancaran program tersebut. Para dewan guru Almanar yang menyertai acara ini adalah Bapak S. Abdul Mukhid, S. Pd. I; Bapak Fuad Hadi, Lc; Ibu Dwi Puji Rahayu, S. Pd.; Ibu Nina Nur Inayah S. Pd.; Ibu Rusdawati S. Pd. Disamping bapak ibu guru, turut serta pula dalam acara itu beberapa murid delegasi OSAMA [Organisasi Santri Almanar Azhari] yang diwakili oleh Jazmi, Hazbi, Bintan, dan Hana.
Dengan bertemakan “Berbagi Suka Cita Dengan Para Du’afa”, Almanar berharap agar para siswa-siswi ini benar-benar melihat dan merasakan sendiri keadaan yang dialami oleh saudara-saudara mereka yang kurang mampu dan tidak seberuntung diri mereka, sehingga mereka akan lebih bisa mensyukuri karunia yang ada pada mereka saat ini untuk kemudian mau berbagi dengan sesama, lebih-lebih pada momen menjelang buan Ramadhan seperti saat ini.
Di akhir acara, diadakan pemberian bantuan sembako dan bantuan-bantuan lain kepada para warga pemulung yang tinggal di tempat tersebut, dengan harapan mampu sedikit meringankan beban hidup mereka di kemudian hari []. /FH
Patut digaris bawahi juga bahwa semua kegiatan ini dihandle dan dijalankan langsung oleh murid-murid sendiri. Adapun keberadaan dewan guru di situ hanya untuk mengarahkan dan membina kelancaran program tersebut. Para dewan guru Almanar yang menyertai acara ini adalah Bapak S. Abdul Mukhid, S. Pd. I; Bapak Fuad Hadi, Lc; Ibu Dwi Puji Rahayu, S. Pd.; Ibu Nina Nur Inayah S. Pd.; Ibu Rusdawati S. Pd. Disamping bapak ibu guru, turut serta pula dalam acara itu beberapa murid delegasi OSAMA [Organisasi Santri Almanar Azhari] yang diwakili oleh Jazmi, Hazbi, Bintan, dan Hana.
Dengan bertemakan “Berbagi Suka Cita Dengan Para Du’afa”, Almanar berharap agar para siswa-siswi ini benar-benar melihat dan merasakan sendiri keadaan yang dialami oleh saudara-saudara mereka yang kurang mampu dan tidak seberuntung diri mereka, sehingga mereka akan lebih bisa mensyukuri karunia yang ada pada mereka saat ini untuk kemudian mau berbagi dengan sesama, lebih-lebih pada momen menjelang buan Ramadhan seperti saat ini.
Di akhir acara, diadakan pemberian bantuan sembako dan bantuan-bantuan lain kepada para warga pemulung yang tinggal di tempat tersebut, dengan harapan mampu sedikit meringankan beban hidup mereka di kemudian hari []. /FH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar